Manajemen
Kata
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal.
Teori manajemen
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih
jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga
Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan
yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan
setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata
telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan.
Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh
belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka
sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik
dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth
menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan
pekerja.
Klasifikasi
Ada 6 macam teori manajamen
diantaranya:
1. Aliran
klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi
manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan
fungsi-fungsi tersebut.
2. Aliran
perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia.
Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia da perlunya manajemen
memahami manusia.
3. Aliran
manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk
mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan
sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
4. Aliran
analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan
dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
5. Aliran
manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan
pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada
pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran
manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha
untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Fungsi manajemen
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
Perencanaan
(planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah
rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Pengorganisasian
(organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengarahan
(directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha.
Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip
dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai
dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang
pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum
manajemen ini terdiri dari:
1. Pembagian
kerja (Division of work)
2. Wewenang
dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
3. Disiplin
(Discipline)
4. Kesatuan
perintah (Unity of command)
5. Kesatuan
pengarahan (Unity of direction)
6. Mengutamakan
kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
7. Penggajian
pegawai
8. Pemusatan
(Centralization)
9. Hirarki
(tingkatan)
10. Ketertiban
(Order)
11. Keadilan
dan kejujuran
12. Stabilitas
kondisi karyawan
13. Prakarsa
(Inisiative)
Manajer
Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Tingkatan manajer
Piramida
jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan
tingkatannya.
Pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen
lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area,
manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen
tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen
puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer,
bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial
Officer).
Meskipun
demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Refrensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Refrensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar